Seringkali petualangan ini melibatkan proyek konstruksi yang rumit, seukuran dan seolah-olah berbahaya. Kakak perempuan Phineas, Candace Flynn (Ashley Tisdale), memiliki dua obsesi: "mengadukan" skema dan gagasan Phineas dan Ferb, dan memenangkan perhatian seorang remaja laki-laki yang bernama Jeremy (Mitchel Musso). Sementara itu, platipus hewan peliharaan mereka, Perry, bertindak sebagai agen rahasia untuk sebuah organisasi pemerintah yang beranggotakan semua hewan yang disebut O.W.C.A. (Organization Without a Cool Acronym), melawan Dr. Heinz Doofenshmirtz.
PHINEAS AND FERB DIANGKAT DARI KISAH NYATA. KAMU GAK AKAN NYANGKA SEBELUMNYA!
Serial kartun dari Disney ini pernah muncul di TV Indonesia. Mengisahkan tentang Phineas dan Ferb yang memiliki imajinasi tanpa batas. Mereka bisa membayangkan sedang bermain roller coster atau menjelajah hutan di halaman belakang rumah. Sang kakak, Candase juga bisa merasakan hal yang sama. Namun berbeda dengan ibunya. Sang ibu justru mengira Candace hanya terbawa imajinasi adik-adiknya.
Siapa kira semua tayangan tersebut bermula dari duka seorang Candace. Adik Candace yang bernama Phineas selalu dibully oleh teman-temannya karena terlalu nerd. Hingga suatu ketika ada anak membully Phineas dan memukul hingga meninggal. Candace merasa hancur karena adiknya meninggal. Oleh sebab itu, Candace membuat dunia sendiri dari imajinasinya. Ferb mengidap disabilitas dan kesulitan berbicara.
Dalam kartun, Ibu Candace tidak bisa melihat imajinasi Phineas dan Ferb. Dalam dunia nyata, Candace mengalami Schizophernia, hal itu membuat ibunya berfikir kalau Candace berhalusinasi. Tokoh antagonis dalam Phineas and Ferb, Dr. Doofenshmirtz sebenarnya adalah psikolog Candace. Seminggu dua kali Candace rutin mengunjungi sang psikolog. Bukannya sembuh justru Candice malah kecanduan obat-obatan tersebut. Halusinasinya semakin menjadi-jadi. Mengalami depresi dan tersiksa terus-menerus membuat Candace mengakhiri hidup dengan gantung diri di kamarnya.
Sang Ibu yang tanpa sengaja masuk ke kamar Candace menemukan buku harian. Buku harian tersebut yang menceritakan imajinasi Candace tentang Phineas dan Ferb. Untuk mengenang Candace, sang ibu membawa buku harian Candace ke Disney Channel Studio untuk dibuat serial animasi.
PHINEAS AND FERB DIANGKAT DARI KISAH NYATA. KAMU GAK AKAN NYANGKA SEBELUMNYA!
Serial kartun dari Disney ini pernah muncul di TV Indonesia. Mengisahkan tentang Phineas dan Ferb yang memiliki imajinasi tanpa batas. Mereka bisa membayangkan sedang bermain roller coster atau menjelajah hutan di halaman belakang rumah. Sang kakak, Candase juga bisa merasakan hal yang sama. Namun berbeda dengan ibunya. Sang ibu justru mengira Candace hanya terbawa imajinasi adik-adiknya.
Siapa kira semua tayangan tersebut bermula dari duka seorang Candace. Adik Candace yang bernama Phineas selalu dibully oleh teman-temannya karena terlalu nerd. Hingga suatu ketika ada anak membully Phineas dan memukul hingga meninggal. Candace merasa hancur karena adiknya meninggal. Oleh sebab itu, Candace membuat dunia sendiri dari imajinasinya. Ferb mengidap disabilitas dan kesulitan berbicara.
Dalam kartun, Ibu Candace tidak bisa melihat imajinasi Phineas dan Ferb. Dalam dunia nyata, Candace mengalami Schizophernia, hal itu membuat ibunya berfikir kalau Candace berhalusinasi. Tokoh antagonis dalam Phineas and Ferb, Dr. Doofenshmirtz sebenarnya adalah psikolog Candace. Seminggu dua kali Candace rutin mengunjungi sang psikolog. Bukannya sembuh justru Candice malah kecanduan obat-obatan tersebut. Halusinasinya semakin menjadi-jadi. Mengalami depresi dan tersiksa terus-menerus membuat Candace mengakhiri hidup dengan gantung diri di kamarnya.
Sang Ibu yang tanpa sengaja masuk ke kamar Candace menemukan buku harian. Buku harian tersebut yang menceritakan imajinasi Candace tentang Phineas dan Ferb. Untuk mengenang Candace, sang ibu membawa buku harian Candace ke Disney Channel Studio untuk dibuat serial animasi.
oo gtu..
BalasHapus